MAGELANG, Portallensa–Keberadaan makam Ki Ageng Suryo Kusumo atau yang lebih dikenal dengan Kiai Langgeng menjadi salah satu daya tarik pengunjung di obyek wisata Eco Park Taman Kiai Langgeng, Magelang.
Ki Ageng Suryo Kusumo sendiri merupakan seorang ulama sekaligus penasehat spiritual Pangeran Diponegoro di masa perjuangan melawan Belanda.
Ditemui wartawan di lokasi makam, juru kunci makam Kiai Langgeng, Sutopo (65), menceritakan bahwa tadinya kompleks Taman Kiai Langgeng merupakan area makam yang sering dikunjungi para peziarah.
“Dulu tempat ini merupakan kompleks makam dan kawasan perkebunan yang kurang produktif. Baru pada tahun 1981 dibangunlah Taman bunga lalu pada 1987 diresmikan sebagai obyek wisata, ” Terangnya, Kamis (19/9).
Sutopo menambahkan, Kiai Langgeng atau Ki Ageng Suryo Kusumo memiliki nama asli Ki Ageng Haryo Kusumo. Nama Suryo Kusumo adalah nama samaran untuk mengelabuhi pihak Belanda kala itu.
Ki Ageng Suryo Kusumo sendiri masih keturunan Raja mataram yaitu Sri Sultan Hamengkubuwono II. Selain itu, imbuh Sutopo, beliau juga merupakan salah satu orang kepercayaan Pangeran Diponegoro.
“Setelah penangkapan Pangeran Diponegoro oleh militer Belanda, Kyai Langgeng dan pengikutnya menyingkir hingga kemudian kembali ke Magelang. Selama menetap di Magelang inilah beliau melakukan perlawanan terhadap penjajah Belanda, ” Jelas Sutopo.
Kyai Langgeng, kata Sutopo, juga sempat mendirikan pondok pesantren kecil di wilayah Magelang dan memiliki sejumlah santri.
“Beliau wafat pada 1829 dan dimakamkan di Magelang tepatnya di tengah area Objek Wisata Taman Kyai Langgeng ini,” imbuh ayah dua anak ini.
Sutopo sendiri mengaku menjadi juru kunci merupakan panggilan hati. Pria yang sudah menunaikan ibadah haji ini bahkan tidak mengharap imbalan tertentu selama merawat makam.
“Mau cari apa lagi kalau tidak selain barokah. Anak saya dua, satu jadi polisi dan satunya juga kerja di swasta. Saya juga sudah berhaji. Maka di hidup saya ini yang saya cari sekarang adalah keberkahan,” pungkas Sutopo. (GCP)