SALATIGA—Keberadaan proyek drainase di beberapa wilayah di Salatiga akhir-akhir ini memunculkan reaksi beragam di kalangan masyarakat. Beberapa persoalan muncul di antaranya munculnya debu dan minimnya garis peringatan yang dapat membahayakan pengguna jalan.
Sekertaris LSM Laskar Indonesia Bersatu Kota Salatiga, Aditya Pratama Putra turut berkomentar terkait hal ini. Dihubungi melalui sambungan telepon Selasa (24/9), Aditya mengatakan kejadian terperosoknya mobil minibus di selokan proyek drainase Dukuh, Sidomukti beberapa waktu lalu harus menjadi bahan evaluasi yang harus segera ditindaklanjuti oleh Pemerintah Kota Salatiga, melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Salatiga.
“ Kejadian itu harus menjadi bahan evaluasi. Sangat membahayakan pengguna jalan, apalagi selokan sedalam sekira 1,5 meter itu terbuka dan berpotensi menimbulkan kecelakaan bagi pengguna jalan. Kepala Dinas harus memanggil pelaksana agar segera memberi garis peringatan sehingga kejadian lain tidak terulang”, terang Aditya, Senin (16/9) siang.
Sementara itu berdasarkan pantauan Portallensa.com di lapangan, sejumlah proyek drainase terlihat sedang dalam proses pengerjaan. Salah satunya adalah proyek drainase di sepanjang Jalan Tentara Pelajar. Meski sudah dipasang pembatas peringatan keamanan jalan, namun beberapa warga yang melitas sempat mengeluh atas munculnya debu yang berserakan hingga ke badan jalan.
“Memang sudah baik proses pekerjaannya, ada peringatan bagi pengguna jalan. Sebagai masukan, debu jangan sampai berserakan sampai ke tengah jalan karena bisa berbahaya bagi pengguna kendaraan roda dua,” ungkap Joko, salah seorang pengguna jalan yang ditemui wartawan di sekitar lokasi.
Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum PU Kota Salatiga, Syahdani Onang mengatakan pihaknya akan segera mengintruksikan kepada para penyedia jasa agar melakukan pembersihan tanah bekas galian agar tidak menimbulkan debu.
“Kalau memang dibutuhkan penyiraman agar dilakukan penyiraman, walaupun harus hati-hati agar penyiraman itu efektif tidak menimbulkan lumpur sehingga jalan jadi licin,” terangnya.
Terkait lubang pada bak kontrol yang belum ditutup, lanjut Onang, pihaknya juga sudah memberi instruksi agar penyedia jasa untuk menambah garis pengaman dan selalu dikontrol karena berpotensi pengaman tersebut hilang.
“Garis pengaman, traffic cone berpotensi hilang. Maka harus dicek setiap hari. Ini langsung kami tindak lanjuti, ” pungkasnya. (GCP)