SALATIGA- Kasus stunting di sejumlah kelurahan di Kota Salatiga terjadi peningkatan. Hal itu terungkap pada Rakor Tim Percepatan Penurunan Stunting yang diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Salatiga, di Ruang pertemuan Hotel Grand Wahid Salatiga, Rabu (20/11.
Kasus stunting di Kota Salatiga yang menunjukkan peningkatan di beberapa wilayah, khususnya Kelurahan Mangunsari, Sidorejo Lor, dan Dukuh.
Pj. Wali Kota Salatiga Yasip Khasani menegaskan, pentingnya berbagi pengalaman dan strategi antar daerah untuk menangani stunting secara efektif. Selain itu penanganan kasus berbasis data lebih utama karena berdasar data penanganan akan lebih tepat dibandingkan sekadar mengejar penurunan angka. Selanjutnya Yasip juga menunjukkan relevansi penerapan standar internasional untuk pengukuran kemiskinan dan stunting untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan.
“Penerapan standar internasional untuk mengukur stunting dan kemiskinan lebih tepat guna untuk mendapatkan gambaran kondisi yang sebenarnya. Meski didapat target yang lebih tinggi sehingga mungkin tidak tercapai, namun kebijakan sebagai solusi berfokus pada keberlanjutan dan kualitas, bukan hanya angka,” jelas Yasip.
Kepala DP3APPKB Kota Salatiga Yuni Ambarwati, mengatakan, bahwa tujuan dari kegiatan rakor ini adalah untuk mengkoordinasikan pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan percepatan penurunan stunting untuk mencapai target New Zero Stunting di tahun 2024.
“Rakor dihadiri oleh tim perlaksanaan TPPS Kota Salatiga, TPPS Kecamatan, TPPS Kerurahan, PKP Kota Salatiga, serta stakeholder,” kata Yuni. (Pranoto Adi)