SEMARANG – Empat orang Narapidana tindak pidana terorisme (Napiter) melaksanakan Ikrar Setia NKRI di Aula Merdeka Lapas Semarang, Rabu (20/11). Napiter tersebut melaksanaan Ikrar setelah berhasil menempuh proses deradikalisasi dan mampu lepas dari jaringan Negara Islam Indonesia (NII).
Pengambilan sumpah dan pernyataan kesetiaan kepada NKRI didampingi Rohaniwan dan disaksikan oleh Kepala Lapas Kelas I Semarang, perwakilan Kepala BNPT, perwakilan Kepala Detasemen Khusus 88 Anti Teror Satgaswil Jateng, perwakilan Kepala Kemenag Kota Semarang, Kepala Bapas Kelas I Semarang, perwakilan Polsek Ngaliyan dan Komandan Rayon Militer Ngaliyan.
Setelah mengucap sumpah, satu persatu Napiter melakukan penghormatan dan mencium Bendera Merah Putih.
Kepala Lapas Kelas I Semarang, Usman Madjid dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada warga binaan yang telah berikrar.
“Anda telah kembali ke pangkuan ibu pertiwi dan kembali mengakui bahwa NKRI harga mati, tidak ada lagi Negara Islam Indonesia (NII). Dengan program deradikalisasi ini selalu kita berbuat yang terbaik buat saudara kita,” ucap Usman.
Sementara itu Staf Bina Dalam Lapas BNPT, Ance memberikan apresisasi terkait keberhasilan Lapas melaksanakan Ikrar Napiter.
“Dari BNPT mengapresisasi Lapas Semarang dalam berkoordinasi terkait program deradikalisasi narapidana terorisme yang dilakukan Kementerian Lembaga terkait. BNPT mengusahakan untuk memberikan program deradiklaisasi bagi napiter yang nantinya bisa membantu mereka untuk kembali ke masyarakat,” ujar Ance.
Kepala Bidang Pembinaan Lapas Semarang, Luhur Prasaja mengatakan, 4 orang napiter tersebut mendapat hukuman 3 tahun penjara, saat ini telah menjalani 2 tahun 8 bulan. Sebelum melakukan ikrar, mereka telah menjalani assesment yang bertujuan untuk mengetahui dan menentukan apakah WBP layak untuk melaksanakan ikrar. (Pranoto Adi)