SALATIGA–,Warga di sekitar perempatan Jalan Lingkar Salatiga (JLS) Kecandran tepatnya di lingkungan RT 03 RW 01 Kecandran, mengaku resah atas keberadaan proyek pembangunan kafe di wilayah tersebut.
Pasalnya, sejumlah warga mendengar bahwa di lokasi kafe nantinya akan ada bar yang menyediakan minuman keras mirip kelab malam meskipun izin yang diajukan berupa izin kafe dan resto.
Berdasarkan pantauan portallensa di lapangan Jumat (4/10), sejumlah warga yang enggan disebut namanya mengungkapkan sebelumnya izin pendirian yang diajukan adalah kafe dan resto. Namun, belakangan diketahui bahwa lokasi tersebut akan dipergunakan untuk tempat hiburan malam berupa kelab malam yang menyediakan minuman keras.
“Awalnya kami mendengar ada izin pendirian resto dan kafe. Namun beberapa waktu lalu ada suara musik yang cukup keras ternyata di lokasi tersebut sedang dilakukan cek soundsystem. Kami juga mendengar nantinya akan ada bar di dalam kafe tersebut,” ungkap salah seorang warga.
Sementara itu, aktivis keagamaan yang juga Ketua Forum Umat Islam Salatiga (FUIS), Arief Budiyanto meminta Pemkot Salatiga melalui Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Satu Pintu (DPMPTSP) untuk cek lingkungan sebelum memproses izin kafe tersebut.
“Kami sudah mendengar dan memeriksa langsung di lingkungan, banyak warga sekitar resah, karena di wilayah Kecandran itu kan wilayah yang nuansa keagamaannya cukup kental, bahkan ada beberapa pondok pesantren di wilayah tersebut,” ungkap Arief.
Arief menambahkan, jika benar nantinya akan dibangun bar dan menjual minuman keras, Pemkot Salatiga harus tegas untuk tidak mengeluarkan izin. Mengingat, kata dia, di wilayah Kota Salatiga sudah cukup banyak gerai minuman keras yang berpotensi menimbulkan konflik sosial.
“Jangan asal mengeluarkan izin. Sudah banyak contoh di wilayah kota yang sering memunculkan konflik sosial, perkelahian dan keributan lain lantaran minuman keras,” tegas Arief.
Kepala DPMPTSP Salatiga, Muthoin, saat dikonfirmasi melalui pesan whatsapp membenarkan bahwa sudah ada izin masuk terkait pembangunan kafe dan resto di wilayah Kecandran. “Info dari front office sudah masuk, besok akan saya konfirmasi lagi,” pungkas Muthoin. (GCP)