UNGARAN- Terkait dengan diamankannya sejumlah pelajar SMP pada Selasa (24/9) lalu di wilayah Bandungan oleh jajaran Polsek Bandungan. Polres Semarang memberikan imbauan agar orang tua mengawasi anak sepulang sekolah.
Hal itu setelah terjadi kerawanan situasi dimalam hari, serta antisipasi perilaku menyimpang kalangan remaja di wilayah Kab. Semarang.
“Polres Semarang mengeluarkan imbauan Kamtibmas bagi warga Kabupaten Semarang. Kepada para orang tua untuk lebih ekstra memberikan pengawasan, terutama pada jam setelah pulang sekolah dan jam malam,” jelas Kompol Fandy Setiawan, Wakapolres Semarang, Kamis (26/9).
Menanggapi kejadian di wilayah Kecamatan Bandungan, Kompol Fandy menuturkan kembali bahwa fenomena ini merupakan fenomena pencarian jati diri atau transisi, bahwa perkembangan usia anak anak menuju ke usia dewasa. Dan para remaja ini akhirnya mempunyai kelompok dalam bergaul, dimana dalam berkelompok ini ada kecenderungan mencoba hal hal yang menuju kearah hal negatif.
“Melihat kejadian di Bandungan, bisa dijadikan pelajaran bagi orang tua yang mempunyai anak di usia remaja. Meskipun tidak terlibat langsung, paling tidak mengantisipasi agar tidak menjadi korban pihak pihak yang tidak bertanggung jawab,” ujarnya.
Ditambahkan, Polres Semarang bersama Polsek jajaran walaupun selama ini rutin melakukan giat patroli malam hari, kali ini akan meningkatkan Intensitas patroli malam. Dengan tujuan daerah daerah rawan, lokasi lokasi keramaian serta mendapati remaja yang sedang berkumpul.
Seperti diketahui, Polsek Bandungan berhasil mengamankan 6 anak yang diduga hendak menggelar tawuran pada Senin (23/9/) malam sekitar pukul 21.00 WIB. Selain itu, diamankan juga 2 senjata tajam jenis pedang bergerigi sepanjang 75 Cm dan pedang sepanjang 60 Cm. Para remaja yang masih duduk di bangku SMP itu, ditangkap sast mereka berkumpul di Ruko dekat Ponpes Al Falah di Desa Ngasem, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang.
Kapolsek Bandungan, Iptu Andy Taufan melalui Kanit Reskrim Polsek Bandungan, Ipda Dwi Agus menjelaskan pihaknya telah melakukan pembinaan kepada para pelajar yang berpotensi menimbulkan keributan tersebut. “Sudah kami beri arahan dan pembinaan. Kami juga menindaklanjuti ke sekolah masing-masing pada Rabu kemarin, ” terang Dwi melalui sambungan telepon.(Pranoto Adi/GCP)