SALATIGA–Seorang tengkulak ikan lele kawakan asal Salatiga, Slamet (43) menjadi pemasok kebutuhan ikan lele di sejumlah titik di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Di kalangan pedagang lele di dua propinsi tersebut nama Slamet yang sering dijuluki Slamet Patil ini sudah cukup dikenal.
Ditemui wartawan di kolam budidaya lele miliknya di Kauman Kidul Salatiga, Selasa (29/10), Slamet membeberkan usahanya merintis jalur pasokan lele hingga ke Jawa Timur.
“Awalnya saya ikut teman, jadi makelar lele tahun 2010, mengantar pesanan lele ke beberapa tempat. Saya melihat ada potensi jika saya mencoba bergerak sendiri mencari pasar baru. Hingga kemudian saya jalan coba jadi tengkulak sampai sekarang,” ungkap Slamet.
Usaha Slamet merintis jalur pasokan lele tak semudah yang dibayangkan. Di awal usaha, Slamet bahkan harus menanggung hutang hingga ratusan juta rupiah akibat salah perhitungan ketika membeli lele dari para petani untuk dijual kembali. Namun demikian, Slamet tidak patah arang, kejadian tersebut membuatnya semakin terpacu dan berhati-hati dalam memutuskan harga beli ke petani dan harga jual ke pedagang.
“Cobaannya luar biasa. Bahkan kalau sehari ada 30 jam, saya mungkin kerja 30 jam. Sempat salah perhitungan, tapi ini jadi pemacu saya untuk berhati-hati. Sampai sekarang, alhamdulillah masalah keuangan sudah bisa teratasi. Kuncinya mau belajar dan disiplin,” terangnya.
Tak puas dengan statusnya sebagai tengkulak, Slamet kini mulai menekuni budi daya perikanan lele. Slamet menjelaskan bahwa ketertarikannya di dunia budidaya lele bermula saat ia melihat stok lele khususnya untuk pemancingan yang berukuran satu ekor mencapai berat 5 kg, harganya menjanjikan.
“Permintaan dari kolam pancingan di wilayah Jawa Timur bisa mencapai 5 ton per bulan dengan harga 35 ribu per kg di antar sampai lokasi. Kami mencoba untuk bisa memenuhi itu,” imbuhnya.
Slamet berharap, Kota Salatiga menjadi sentra budidaya ikan lele yang bisa menguasai pasar Jawa Timur dan Jawa Tengah. Mengingat, kata dia, secara iklim dan pasokan air, Kota Salatiga sangat memenuhi syarat sebagai wilayah budidaya perikanan khususnya ikan lele.
“Saya rasa di Salatiga ini masih terbuka peluang menjadi sentra budidaya lele. Baik iklim maupun pasokan air sangat memadai. Secara kewilayahan, Salatiga juga berada di tengah jalur distribusi pemasaran perikanan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur,” pungkasnya. (Indra Widiyatmiko)