SALATIGA- Kelurahan Tingkir Tengah, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga memiliki warga sebanyak 5.128 jiwa dengan 1.566 KK yang terbagi di 10 RW dan 32 RT. Warga Tingkir Tengah memiliki potensi 264 UMKM sektor kuliner, 74 UMKM sektor fashion dan 64 UMKM agribisnis.
Dengan demikian, warga sudah terdongkrak minatnya untuk menciptakan lapangan kerja sendiri. Hal itu terungkap saat Sambang Warga yang dilakukan Pj. Wali Kota Salatiga, Yasip Khasani di Kelurahan Tingkir Tengah, Rabu (23/10).
Sambang Warga oleh Pj. Wali Kota Salatiga dengan RT dan RW di Kelurahan Tingkir Tengah tersebut adalah untuk menyamakan frekuensi, apa yang harus dilakukan terkait dengan masalah-masalah yang harus diselesaikan secara bersama-sama.
Masalah pertama adalah kemiskinan ekstrim, dimana terdapat empat warga Tingkir Tengah terindikasi miskin ekstrim. Untuk itu, Yasip minta bantuan RT dan RW untuk segera melakukan identifikasi supaya tidak miskin ekstrim lagi.
“Kalau rumahnya memang sudah tidak layak, bagaimana kita melayakkan rumahnya. Kalau pendapatannya masih di bawah, bagaimana cara kita menambah pendapatannya. Kalau derajat kesehatannya yang masih rendah, bagaimana kita meningkatkan derajat kesehatannya. Itu tidak bisa hanya dikerjakan sendiri oleh Pemerintah,” tandas Yasip.
Sembari menyelesaikan masalah kemiskinan ekstrim, Yasip mengajak perangkat RT dan RW untuk menyelesaikan persoalan penganggurannya. Bahwa di Tingkir Tengah banyak UMKM, maka bagaimana menularkan semangat kepada para pengangguran untuk berwirausaha dan diajak ikut bergerak di bidang-bidang UMKM yang ada.
Kalau ingin bergerak di kuliner, maka mereka dikumpulkan untuk dilakukan pelatihan. Setelah dilatih, tentunya mereka akan dibantu peralatan dan permodalannya, sampai mereka lepas dari yang namanya nganggur.
“Lah bagaimana kalau mereka pingin kerja di tempat orang lain, setelah melakukan pelatihan, kita arahkan untuk ujian sertifikasi kompetensi supaya bisa bekerja di perusahaan atau tempat-tempat yang memang membutuhkan kompetensi. Jadi kalau kita membuat sebuah kebijakan, itu jangan setengah-setengah,” ungkap Yasip.
Lurah Tingkir Tengah, Ria Maharani mengungkapkan, bahwa untuk UMKM kuliner, mereka dibantu KUA Tingkir mendapatkan sertifikasi halal. Sedangkan untuk UMKM agribisnis, Kelurahan Tingkir bekerja sama dengan Kayu Wangi Foundation dalam hal pengadaan bibit buah dan mengadopsi sebagian lahan yang ada di belakang kantor kelurahan untuk dikelola oleh kelompok tani.
“Dengan berbagai inovasi itu, harapan kami bisa membantu masyarakat menciptakan lapangan usaha sendiri. Sehingga kedepannya, untuk upaya pengetesan kemiskinan di Kelurahan Tingkir Tengah bisa lebih baik lagi. Sudah ada beberapa warga kami yang dibantu oleh Baznas dalam hal permodalan,” ucap Ria.
Pada kesempatan tersebut, Lurah Tingkir Tengah menunjukkan labu mentega (Cucurbita moschata) kepada Pj. Wali Kota Salatiga. Labu yang dikembangkan oleh kelompok tani Tingkir Tengah tersebut sangat dikenal di Australia dan Selandia Baru sebagai labu butternut atau gramma. Yakni sejenis labu musim dingin yang tumbuh secara menjalar.
“Rasanya manis dan pedas, bentuknya mirip dengan waluh. Kulitnya berwarna kuning kecokelatan dan daging buahnya berwarna oranye dengan sekotak biji di ujung bunganya. Saat matang, warnanya makin oranye tua, dan menjadi lebih manis dan kaya. Ini merupakan sumber serat, vitamin C, magnesium, dan potasium yang baik,” terang Ria. (Pranoto Adi)