Karanganyar, portallensa.com — Di bawah kepemimpinan Prihanto sejak 2016, PUDAM Tirta Lawu mencatatkan lonjakan signifikan dalam jumlah pelanggan, dari semula 37 ribu menjadi lebih dari 81 ribu pada 2024.
Transformasi ini menjadikan Tirta Lawu sebagai PDAM terbesar di Solo Raya dan penyumbang utama Pendapatan Asli Daerah (PAD) Karanganyar.
Mengusung prinsip “lebih banyak kerja daripada bicara,” Prihanto membenahi sistem layanan air bersih melalui penerapan jaringan double track yang mempercepat distribusi dan meminimalisasi gangguan.
Tak hanya fokus pada layanan, Tirta Lawu juga melahirkan inovasi bisnis lewat produksi es kristal, yang mampu menghasilkan omzet Rp778 juta dan laba bersih Rp127 juta per tahun.
“Dengan es kristal, perizinan lebih mudah, pasar luas, dan margin besar,” jelas Prihanto, yang dikenal pula sebagai Komandan SAR Karanganyar dan mantan Ketua Askab PSSI.
Dedikasinya juga terlihat dari kedekatan dengan tim internal. Ia rutin memberangkatkan karyawan dan masyarakat untuk ibadah umrah, dan sigap menangani gangguan air kapan pun dibutuhkan.
Kini, menjelang akhir masa jabatannya pada Juli 2025, nama Prihanto mencuat sebagai calon kuat Direktur Utama PDAM Salatiga. Ia menyatakan siap membawa semangat pelayanan dan inovasi yang sama.
“Insya Allah, saya siap membesarkan PDAM Salatiga seperti yang kami lakukan di Karanganyar,” tegasnya.( tomi )