SEMARANG–Berita soal dugaan adanya korupsi pengadaan solar industri yang menyudutkan oknum pejabat Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana dan perusahaan penyedia BBM yang sempat muncul di beberapa media mendadak hilang.
Adapun berita yang dimaksud terkait dengan pekerjaan suplai BBM industri jenis solar B 30 antara pihak Operasional Pemeliharaan Sumber Daya Air (OPSDA) yang berjalan sejak 2018 hingga 2024. Seperti ditulis di beberapa media, proses yang berjalan saat ini adalah pihak OPSDA menunjuk PT FPE dan PT RAH sebagai penyedia jasa pengadaan BBM.
Perusahaan dimaksud, seperti ditulis sejumlah media, merupakan perusahaan keluarga yang berdomisili di wilayah Sawah Besar, Kaligawe, Semarang.
Secara garis besar, berita tersebut menjelaskan bahwa pemberian SPK dilakukan secara global dalam setiap bulan dan langsung terbit beberapa SPK dengan nominal tertentu.
Sejumlah media menuliskan adanya dugaan konspirasi dalam penunjukan pelaksana pekerjaan. Ada beberapa kejanggalan dalam pengiriman BBM yang dipaparkan oleh sejumlah media, yakni tentang tidak adanya pengiriman BBM namun tetap diterbitkan dokumen pengiriman. Masuh menurut berita yang ditulis dibeberapa media itu, penerbitan dokumen tersebut diikuti dengan pembayaran cash back dengan modus pengoperasian armada tanki kosong dan bersegel sehingga seolah terjadi pengiriman BBM.
Berdasarkan pantauan, pemberitaan itu masih muncul pada Kamis (7/11) pukul 14.17. Namun beberapa saat kemudian dalam waktu yang hampir bersamaan berita tersebut menghilang. Dalam mesin pencarian google, terdapat beberapa judul artikel terkait pemberitaan ini, meski saat dibuka, berita yang memuat tentang dugaan penyelewengan pengiriman BBM tersebut sudah hilang atau take down.
Hingga berita ini diturunkan, redaksi Portallensa.com sedang berusaha mengkonfirmasi kebenaran informasi dimaksud ke pihak penyedia BBM melalui pesan whatsapp dan belum mendapatkan jawaban. Adapun nomor kontak whatsapp diperoleh dari profil dan alamat PT FPE yang tertera di laman pencarian google.
Portallensa.com juga sempat merekam layar berita tersebut dan berencana akan melakukan kunjungan ke BBWS sebagai upaya klarifikasi. (Red)