SALATIGA- Pj. Wali Kota Salatiga Yasip Khasani mendapat keluhan perihal rencana pembangunan di masing-masing RW yang belum ada tindak lanjut dari pihak terkait dan isu begal, klitih dan tawuran di jalur JLS saat kegiatan Sambang Warga di Kelurahan Kumpulrejo, Kecamatan, Argomulyo, Kota Salatiga, Kamis (24/10).
Perihal belum terlaksana rencana pembangunan di tiap RW, Yasip mengungkapkan adanya refocusing pada anggaran tahun 2024, karena realisasi pendapatan Kota Salatiga yang tidak sesuai dengan yang direncanakan. Sehingga, mau tidak mau dan suka tidak suka, ada yang harus tidak dilaksanakan yang nantinya akan dilaksanakan di perubahan tahun 2025. Dan ia mengakui kekhilafannya karena tidak memberitahukan penundaan pelaksanaan kegiatan itu sampai ke level paling bawah.
Lebih jauh, Yasip menyampaikan terima kasih untuk informasi dan partisipasi warga Kumpulrejo terkait isu begal, klitih dan tawuran.
“Polres Salatiga sudah menyiapkan tim reaksi cepat untuk mengatasi hal tersebut,” jelas Yasip.
“Dan kita akan memperbanyak lagi memasang CCTV. Saat ini ada bantuan 1472 PJU (Penerangan Jalan Umum), supaya dipasang pada lokasi-lokasi yang rawan, karena di Kumpulrejo ini banyak sekali lokasi-lokasi yang belum terterangi dengan lampu penerangan,” ujar Yasip.
Hasil identifikasi dari pihak kepolisian menyebutkan, pelaku tawuran, klitih dan begal bukan orang Salatiga. Rata-rata, pelaku tawuran berasal dari Semarang dan Boyolali yang kemudian mengambil tempat di tengah-tengah, yakni Salatiga. Begitu pula pelaku klitih dan begal yang berasal dari daerah lain. (Pranoto Adi)