SALATIGA – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II B Salatiga terus berbenah dalam memberikan pelayanan dasar, pelayanan publik, pembinaan hingga perawatan.
Sebagai bentuk nyata kali ini dapur Rutan direhab dan dibenahi untuk menjadi dapur sehat dan menuju suksesi sertifikat halal MUI.
Kepala Rutan Salatiga Redy Agian menyampaikan Rutan Salatiga terus berakselerasi dalam rangka menjalankan asta cita Presiden Prabowo Subianto dan melaksanakan perintah Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto.
“Kami terus berbenah dan tancap gas dalam melaksanakan asta cita Presiden Prabowo Subianto dan arahan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto. Salah satu kami buktikan dengan memastikan penyelenggaraan fungsi Pemasyarakatan mulai dari pelayanan, pembinaan dan perawatan,” ucap Redy Agian, Jumat (8/11).
Redy menjelaskan pihaknya mengajak warga binaan makan bersama dan dipastikan pelayanan makanan dan air bersih terpenuhi dengan baik dan sesuai standar aturan yang berlaku.
“Alhamdulillah dapur sekarang sudah kami benahi dengan bagus dan kebutuhan air sudah berjalan lancar dengan bantuan sumur bor dari Pemerintah Kota. Sehingga pelayanan makanan, pengolahan hingga penyajian WBP lebih maksimal dan higienis, ditambah adanya pengawasan ekstra ketat oleh Tim medis baik internal maupun eksternal Rutan Salatiga,” imbuhnya.
Sebanyak 187 WBP Rutan Salatiga pada giat itu tampak dengan lahap dan riang gembira makan bersama bersama petugas.
“Dalam pembuatan dan pendistribusian makanan bagi WBP kami pastikan telah memenuhi persyaratan dan saat ini kami Rutan berproses menuju sertifikat halal MUI,” kata Redy.
Beberapa yang telah dilakukan Rutan Salatiga dibawa kepemimpinan Redy Agian diantaranya, dapur sengaja dirombak tujuannya lebih higienis.
“Sejak satu tahun terakhir, dapur Rutan Salatiga lebih higienis tidak ada tikus, tidak ada lalat, tidak ada kecoa dan rayap dan sejenisnya,” kata Redy.
Sementara itu salah satu WBP, Triyanto (39) yang dipercaya menjadi koki dapur sehat Rutan Salatiga mengaku sudah tiga tahun terakhir ini ia memasak bagi rekan-rekannya di dalam penjara salah satu terkecil di Jawa Tengah itu.
“Saya sudah tiga tahun ini menjadi juru masak di Rutan Salatiga dan
kurang 1 bulan lagi selesai menjalankan hukuman. Selama Saya bertugas di dapur, dengan kondisi dapur higienis saat ini sangat nyaman masak juga semakin senang dan tentunya hasil pengolahan makanan sangat bersih,” ucap Triyanto. (Pranoto Adi)