SALATIGA- Pemkot Salatiga menggelar rapat koordinasi (Rakor) High Level Meeting dengan segenap Kepala OPD dan BUMD untuk pengendalian inflasi daerah menjelang Hari Raya Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Kegiatan dilaksanakan di Ruang Kalitaman Gedung Setda Salatiga, Selasa (18/11).
Pj. Wali Kota Salatiga Yasip Khasani mengajak seluruh OPD dan BUMD untuk bersinergi dan kolaborasi dengan beberapa instansi terkait untuk menjamin kelancaran distribusi kecukupan ketersediaan dan keterjangkauan harga barang kebutuhan pokok masyarakat.
Yasip mengungkapkan, inflasi Kota Selatiga dari Bulan Januari sampai dengan awal November, rata-rata mencapai 2,31%, di bawah angka invlasi nasional. Ini menunjukkan bahwa perkembangan harga di Salatiga relatif terkendali.
“Kalau kita lihat lagi, beberapa komoditas yang selalu andil dalam penyumbang kenaikan inflasi adalah bawang merah, bawang putih, cabai merah, cabai rawit, minyak goreng, daging, ayam ras, daging sapi, kalau buah adalah pisang dan jeruk. Hal itu menjadi wajar, karena banyak warga Salatiga yang berjualan produk makanan atau kuliner.” ungkap Yasip.
Melihat kondisi di lapangan, beberapa langkah antisipasi harus dilakukan. Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Salatiga hendaknya melaksanakan intervensi dalam pengedalian ketersediaan cabai merah dan cabai rawit, beras, daging ayam ras maupun daging sapi.
“Mungkin yang menjadi pertanyaan adalah, kalau kita memperbanyak peternakan, terutama untuk ayam, ini pasti jadi masalah, karena memang wilayahnya tidak memungkinkan. Sebetulnya bisa dijalankan dengan menggandeng TNI, karena sekarang di Kodam IV Diponegoro, kalau anak ingin jadi TNI, disuruh belajar bertani atau berternak dulu,” pungkasnya. (Pranoto Adi)