SALATIGA–Ada yang menarik dalam debat ini dimana Pasangan nomor urut 3, Sinoeng-Budi tersebut para pendukungnya mengenakan pakaian khas daerah seperti lurik, blangkon dan lain sebagainya sebagai gambaran ciri khas dan jati diri warga Salatiga.
“Tetap memegang jati diri, menjujung tinggi spiritualitas namun tetap berdaya saing secara global. Ini yang akan kita dorong sebagai identitas lokal yang berwawasan global,” ungkap Sinoeng.
Lingkungan hidup juga menjadi perhatian paslon ini. Menurut Sinoeng, hingga kini yang masih menjadi persoalan adalah keberadaan TPA Ngronggo yang daya tampungnya tinggal dua tahun lagi.
“Jika tidak tertangani, maka Salatiga akan menjadi darurat sampah. Kami akan sanggup memberikan yang terbaik bagi Salatiga,” kata Sinoeng.
Sementara itu, pasangan Sinoeng, Budi Santosa menyoroti persoalan perkembangan UMKM di Salatiga. Budi mengaku pihaknya telah merancang program pemberdayaan UMKM bagi pelaku usaha di Salatiga.
“UMKM Salatiga harus diberi pendampingan, pembimbingan. Bila perlu ada studi banding ke beberapa wilayah. Kalau UMK meningkat, ekonomi meningkat, kalau ekonomi meningkat, tingkat kebahagiaan juga meningkat, rakyat jadi sehat,” jelas Budi. (GCP)