REMBANG – Untuk menekankan pentingnya peran generasi muda sebagai pemilih pemula dalam mengawal proses Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Tengah menggelar Festival Pemilih Pemula (Youth Election Fest), di Kompleks Museum Kartini, Sabtu (2/11/2024).
Ketua Bawaslu Kabupaten Rembang, Totok Suparyanto menjelaskan, Festival Pemilih Pemula merupakan bagian dari kegiatan sosialisasi pengawasan partisipatif, yang digagas oleh Bawaslu Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan ini dirancang sesuai dengan minat dan bakat pemilih pemula.
“Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran pemilih pemula, terhadap pentingnya pengawasan dalam Pemilu. Di Rembang, konsep acara meliputi lomba tari pelajar dan stand-up comedy santri,” kata Totok.
Anggota Bawaslu Provinsi Jawa Tengah, Nur Kholiq menyampaikan, Jawa Tengah memiliki sekitar 28,4 juta pemilih dari generasi milenial dan gen Z. Sehingga menurutnya, dibutuhkan pendekatan yang menarik bagi mereka.
“Jika sosialisasi hanya bersifat dialogis, tentu akan terasa monoton. Di Rembang, misalnya, ada stand-up comedy santri yang mungkin satu-satunya di Indonesia. Mereka mengangkat tema seputar antipolitik uang, pengawasan, dan demokrasi, agar isu-isu penting ini bisa menjangkau pesantren,” ungkapnya.
Bupati Rembang melalui Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah, Agus Salim mengapresiasi pelaksanaan kegiatan tersebut. Dia berharap, generasi muda dapat bersikap cerdas. Pemilih pemula memiliki peran sebagai pengawas dalam pelaksanaan Pilkada.
“Pengawalan yang bisa dilakukan, misalnya, dengan gerakan dan tindakan yang meminimalisir potensi kecurangan Pemilu, seperti penyalahgunaan kampanye, manipulasi data, atau kecurangan lainnya,” ujarnya.
Dirinya optimististis, jika generasi muda melek politik dan peduli pada isu-isu Pemilu, Pilkada yang lebih sehat dan demokratis dapat terwujud, dengan lahirnya pemimpin yang berintegritas. (GCP)