SURAKARTA- PT Penjaminan Kredit Daerah Provinsi Jawa Tengah (PT Jamkrida Jateng) didorong untuk membidik penjaminan proyek infrastruktur di pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota se-Jateng.
“Kami mendorong untuk proyek-proyek infrastruktur yang anggarannya bersumber dari APBD Jateng maupun APBD kabupaten/kota, supaya penjaminan pelaksanaan proyeknya bisa menggunakan Jamkrida Jateng,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jateng, Sumarno saat acara pembukaan gathering sinergitas PT Jamkrida Jateng di Swiss Belinn Saripetojo, Kota Surakarta, Kamis (24/10).
Sumarno berharap, Jamkrida Jateng tidak hanya mengutamakan produk pinjaman kredit, namun juga jaminan surety bond.
Surety bond adalah bentuk perjanjian yang memberikan jaminan perlindungan terhadap keberlangsungan sebuah proyek.
“Sehingga proyek- proyek yang dilaksanakan di Provinsi Jateng dan kabupaten/kota dapat terjamin dengan baik, karena penjaminannya adalah Jamkrida,” katanya.
Menurut dia, proyek-proyek yang bersumber dari APBD maupun BUMD berpotensi untuk dibidik. Sebab, dampaknya juga pada peningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Jawa Tengah.
Direktur Utama PT Jamkrida Jateng, M Nazir Siregar menjelaskan, penjaminan barang dan jasa sangat dibutuhkan untuk pengamanan kegiatan yang dilakukan kontraktor supaya berjalan dengan baik.
Selain itu, lanjut dia, juga dapat memitigasi risiko jika kontraktor gagal bayar atau ada kewajiban membayar kredit.
“Berdasarkan catatan Jamkrida Jateng, hingga saat ini lebih dari 140 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) provinsi maupun kabupaten/kota di Jateng telah mendapatkan pelayanan penjaminan untuk surety bond kredit proyek,” ungkapnya.
Nazir mengatakan, penggunaan anggaran dan jasa kontruksi memang mempunyai peran strategis dalam menggerakkan perekonomian di Jateng. (Pranoto Adi)