SALATIGA- Ribuan santri menyemarakkan Hari Santri Tingkat Kota Salatiga di Lapangan Alun-Alun Pancasila, Salatiga, Selasa (22/10). Para santri berasal dari berbagai sekolah dan pondok pesantren di Salatiga. Sedangkan Salah satu petugas pembaca ikrar santri adalah seorang santri disabilitas.
Penjabat Wali Kota Salatiga, Yasip Khasani mengatakan bahwa budaya santri harus terus kita gelorakan ke seluruh masyarakat dan santri itu memiliki semangat toleransi.
“Semangat santri harus terus dipelihara. Nanti kalau sukses bisa menjadi apa saja, misal menjadi pengusaha, presiden, wakil presiden, menteri, dll. Saya harapkan santri di Salatiga makin berdaya, semakin menggelora semangatnya, semakin kedepan untuk menampilkan semua kemampuannya, sumbangsihnya kepada masyarakat. Sehingga warna santri di Kota Salatiga bisa merata di seluruh pesantren dan di semua lapisan masyarakat bisa menggelorakan semangat yang ada di dalam santri tersebut,” kata Yasip.
Dirinya menambahkan, bahwa kalau santri itu punya satu ajaran yakni lakumdinukum waliyadin.
“Bahwa para santri ini sudah diajarkan soal toleransi sejak kecil maka semangat bertoleransi ini tidak harus dipaksakan. Namun budaya santri bertoleransi sudah dikenalkan dan diajarkan sejak mereka kecil mereka sebagai santri,” tambahnya.
Ketua PCNU Kota Salatiga, Muslikh mengatakan bahwa semangat para santri di Salatiga harus tetap di kobarkan dengan cara menghindarkan mereka dari perbuatan disintegrasi bangsa dan mempertahankan keutuhan bangsa dan negara.
“Santri harus bisa menjadi contoh, harus bisa menghindari berbagai hal negatif,” jelas Muslikh. (Pranoto Adi)