SALATIGA- TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung IV Tahun Anggaran 2024 di wilayah Kelurahan Randuacir, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga, Rabu (2/10) resmi dibuka. Dana ratusan juta digelondorkan dalam kegiatan itu.
Pj Wali Kota Salatiga Yasip Khasani dalam sambutanya mengatakan, Program TMMD bukan sekedar inisiatif, tetapi wujud nyata dan menjadi bagian dari solusi untuk menjawab kebutuhan strategis masyarakat. Dimana, pembangunan jalan penghubung, talud, sanitasi maupun kegiatan yang bersifat non fisik seperti sosialisasi maupun pelatihan untuk mendukung program pemerintah seperti pengentasan kemiskinan dan penanggulangan stunting menjadi sasaran programnya.
“TMMD telah terbukti menjadi pondasi kokoh bagi pembangunan dan ketahanan nasional. Bukan sekedar pembangunan fisik dan non fisik, tetapi juga membangun rasa kepercayaan diri dan jiwa andarbeni masyarakat terhadap pembangunan, serta menjembatani kebersamaan dan kemanunggalan antara TNI dengan rakyat,” terangnya.
Yasip berharap, agar program TMMD juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana dalam memberikan edukasi kepada masyarakat terkait nasionalisme, kamtibmas maupun pendidikan demokrasi. Untuk itu, TNI perlu membangun kolaborasi lintas sektor, baik dengan OPD Pemkot, POLRI, KPU/Bawaslu dan lain sebagainya.
“Pemkot Salatiga kembali mengajak segenap komponen masyarakat Kota Salatiga untuk turut menyukseskan penyelenggaraan Pilkada 2024 yang berintegritas, LUBER, JURDIL, kondusif, rukun, aman dan damai. Begitu pula bagi ASN/TNI/POLRI untuk tetap menjaga netralitas sesuai ketentuan yang berlaku,” harapnya.
Panitia TMMD atas nama Komandan Kodim 0714 Salatiga melaporkan, kegiatan dilaksanakan di Dukuh Sugihwaras RT 4 RW 5 Kelurahan Randuacir, Kecamatan Argomulyo dan kegiatan non fisik di Balai Desa Randuacir selama 30 hari ke depan. Dalam kegiatan ini, TNI melibatkan unsur POLRI dari Polsek Argomulyo, DPU, Linmas serta masyarakat.
Sasaran fisik berupa pembangunan betonisasi Jalan di Dukuh Sugihwaras sepanjang 170 meter dan pembangunan talud dengan volume 120 meter kubik. Sedangkan untuk sasaran non fisik, berupa penyuluhan tentang wawasan kebangsaan dan bela negara, sosialisasi pola asuh anak, sosialisasi atau pelatihan ILP Posyandu, sosialisasi BTN dan cek kesehatan. Adapun sumber dana berasal dari APBD Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp 210 juta dan APBD Kota Salatiga Rp 196,9 juta. (Pranoto Adi)