Polemik limbah yang mencemari daerah aliran sungai Klampok di wilayah Jatijajar bergas terus bergulir.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Semarang Heru Purwantoro saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Selasa (8/10) sore mengatakan pihaknya sedang melakukan upaya penyisiran sumber limbah tersebut.
“Di wilayah itu memang banyak kawasan pabrik dan industri tahu rumahan. Kami menduga limbah tersebut berasal dari pabrik ataupun usaha tahu rumahan. Atau bisa saja dari usaha londri,” ungkap Heru.
Saat disinggung mengenai dugaan pengelolaan limbah yang salah di sejumlah pabrik. Heru mengatakan selama ini pabrik yang ada secara rutin memberikan laporan ke dinas. Namun demikian, pihaknya tak menyangkal bahwa bisa saja ada kebocoran atau instalasi pengolahan air limbah (Ipal) yang penuh.
“Jika Ipal penuh maka bisa saja aliran limbah meluap ke luar dalam hal ini di wilayah sungai Klampok. Saat ini baru kita periksa darimana alirannya,” jelas Heru.
Diberitakan sebelumnya, aktivis lingkungan, Pristiyono Hartanto yang juga Ketua Komunitas Peduli Alam Lestari (Kompasi) Kab. Semarang, Pristyono Hartanto mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan dari masyarakat terkait dugaan tercemarnya DAS Klampok.
Laporan tersebut langsung direspon dengan melakukan pengecekan di DAS Klampok dan melakukan pengambilan sampel air. (GCP)